Butterfly
“Kau Seharusnya Mengerti arti dari penderitaan aku “
“ Dan Kau harusnya
mengerti apa maksud dari tangisan aku “
“ Jangan Pernah
Bertanya, kenapa aku menangis “
“ Tapi tanyalah, aku
menangis untuk siapa “
Only Love
Original Story By Jenderal Kriz
“Tsufistian Kriz Slavyan”
Menyukai Wanita cantik…..
Mungkin itu yang diinginkan semua
pria…..
Tapi kalau wanita cantik….
Sepertinya tak menarik……
Kenapa pria selalu mulai mencari
duluan?
Bukankah kelak saat jadi suami istri….
Wanita yang paling membutuhkan
sesesosok pria
I WILL TAKE YOUR HEART
Sebuah cerita fiktif yang dimana
bercerita tentang bagaimana cinta itu bisa menjadi sebuah keajaiban yang akan
dikenang selamanya
Namaku adalah Kriz Kinigawa aku adalah
seorang Pria Populer yang sangat disegani oleh teman teman di kelas maupun
sekitarku, seperti namaku aku adalah campuran dari Inggris dan Jepang, saat ini
aku adalah Siswa kelas 2 SMA di Akademi Takamina, dan disini selain aku menjadi
pria popular aku aku adalah putra dari pemilik yayasan di kota ini, yah selain
popular aku juga memiliki status keluarga yang kaya
Aku masuk ke
sebuah klub kesenian karena aku selalu dengan seni disanalah aku bertemu
dengannya…..
Wanita dengan penuh kekurangan
Dia bernama Rin
Takahashi, anak kelas 1 yang terlihat menyedihkan, entah kenapa aku mengatakan
hal ini padahal, aku sama sekali tak pernah berbicara dengannya
Lalu disaat
sepulang klub pun dia kelihatan kesepian….
Aku pun
mencoba berbicara dengannya
Kriz : yo (
Sapa aku dengan ramah )
Rin : eh!
Kakak Kriz ( sedikit gagap )
Kriz : kau
pulang sendirian yah ( Tanya aku dengan baik )
Rin : yah!
Kakak, aku pulang sendirian
Malahan aku
menjadi merasa kasihan ya
Baiklah!
Kriz : Rin!
Rin : kakak
mengenalku? ( heran )
Kriz : hm
tak banyak kok aku sering melihatmu duduk sendirian di klub jadi aku penasaran
dan bertanya kepada yang lain siapa namamu
Rin : oh
begitu ya ( memalingkan wajah )
Kriz : apa
kau hanya ingin pulang sendirian?
Rin : aku
terbiasa pulang sendiri kok kak, kakak tak perlu khawatir ( tersenyum )
Wanita ini, punya topeng yang sangat
lemah untuk menyembunyikan kesedihannya dan aku tak ingin itu
Kriz : Rin!!!!!!!!!!
Rin : kenapa
kak!
Kriz : mulai
saat ini, jadilah pacarku!
.
.
.
.
Rin : kakak!
Bercanda?
Kriz : aku
jujur dengan perasaan ini!
Rin : aku
yakin kakak bercanda
Kriz : lalu
bagaimana caranya aku memperlihatkan kejujuran aku?
Rin :
bagaimana? Bukankah semua pria hanya manis didepan saja
Kriz :
lalu!!! Pria apa yang akan menjadi suami kelak ???
Rin : Eh!!
Kriz : kalau
semua pria itu semua, bukankah wanita tak perlu memilih untuk menjadikan pria
seorang suami
Rin : lalu,
kenapa kakak begitu mudahnya bilang suka kepada wanita seperti aku? Aku memang
bukan wanita cantik kak, tapi kekurangan aku ini bukan alasan kau dengan mudah
mengatakan hal yang terlalu penuh makna seperti itu
Aku
memeluknya, dengan pelan…..
Lalu
berbicara pelan didekat telinganya
“ Percayakan saja masa depan mu itu kepada aku “
Aku melepas
pelukan aku, Rin masih kaget dengan apa yang aku lakukan
Rin :
mentang mentang kakak, adalah pria populer, dengan mudahnya memelukku ( malu )
Kriz : ah
Maaf kau tak suka ya ?
Rin : bukan
begitu ( berjalan dengan mengenggam tangan aku ) aku merasa dari pelukan tadi
aku bisa mempercayakan masa depan aku kepada kakak
Kriz : eh!
Ada apa dengan wanita ini sifat sinis
nya timbul berubah menjadi bunga yang sangat ceria, apa aku punya sihir untuk
merubah sifat wanita ?
Tak penting lah.
Rin : aku
akan menerima perasaan kakak dan sebagai gantinya buatlah aku bahagia kelak
Kriz : yak
aku akan berjanji saat ini….
“ Apakah
janjiku ini akan mampu ku jaga sampai esok? “
Aku dan Dia
( Rin ) berjalan melalui dinginnya angin senja, memang akhir akhir ini cuaca
semakin dingin, Rin hanya berjalan pelan, aku disampingnya hanya bisa terdiam
padahal kami baru saja jadian
Kriz :
Menurutmu ( memulai perbincangan ) apa kau bisa percaya dengan apa yang aku
katakan??
Mungkin aku
harus lebih terus terang kepadanya….
Rin :
sebenarnya aku heran, kenapa kakak tiba tiba menyatakan begitu saja, sebagai
wanita yang masih polos seperti aku, aku hanya bisa menerima dengan begitu saja
aku juga masih heran kenapa
Kriz : kau
menyebut dirimu polos?
Rin :
habisnya, aku tak punya apa apa yang bisa aku banggakan, lagian orang sekeren
kak kriz bisa mendapatkan wanita seeprti apapun yang kakak inginkan
Kriz : aku
tak pernah memikirkan hal seperti itu ( Menatap langit )
Rin : kakak!
Kau harus bersumpah bahwa kau tak akan meninggalkan aku
Kriz : Rin!
Jika aku meninggalkan kau boleh memukulku sekuat tenaga
Rin : boleh
aku lakukan sekarang?
Kriz : Eh?
Kenapa harus sekarang, kau sudah mulai tak percaya pada aku ya?
Rin : bukan
begitu kak, jadi saat kakak ingkar aku sudah tak perlu melakukan apa apa lagi
Kriz : kau
ada benarnya juga, tapi bukankah itu mengartikan aku pasti bakal meninggalkan
kamu
Rin : tapi!
Aku percaya kok pada kakak, aku tau kakak bukan orang yang akan membuat aku
sedih sedikitpun
Tak terasa
waktu kami pulang berjalan begitu saja, sebelum kami pergi aku meminta alamat
E-mailnya agar mudah menghubunginya jika ada masalah tapi meksipun demikian,
aku sudah puas jika selalu ada untuknya
Aku pulang
dan mandi untuk membersihkan badan, kakak aku juga belum pulang jadi rumah
kosong dan hanya aku disana, aku langsung membersihkan badanku dari kegiatan
hari ini dengan cepat
Lalu
handphone aku menerima banyak sekali pesan
Yah gak aneh
sih
Tapi…..
“ 30
Pesan belum dibaca
Pengiriman : Rin “
Banyak
sekali dia mengirimi aku pesan
“ Selamat malam kakak, aku baru saja selesai
menyiapkan makan malam bersama ibuku “
“ kakak malam ini makan apa? Apa kakak sedang
memakan makanan mewah? Wah aku juga mau “
“ aku selalu penasaran gimana rasanya
jadi orang popular loh kak “
“ aku selalu ingin kakak selalu ada
di hati aku “
Sebuah pesan
pesan dengan kata kata manis yang dia kirimkan, entah kenapa membuat aku
senang, mungkin hanya teks sederhana tapi maknanya dia
“ Menerima aku dengan tulus “
Hari ini
pagi yang cerah…
Aku
berangkat sekolah lebih awal…
Aku juga tak
tau kenapa aku melakukannya
Diarah jalan,
aku bertemu dengan Rin sedang menunggu aku di prempatan jalan menuju kearah
sekolah
Apa dia
sudah menunggu sejak tadi?
Rin : kakak!
Aku yakin kau akan datang lebih awal ( wajah tersenyum )
Sifat wanita ini benar benar polos,
sebelum mengenal aku hatinya sangat suram, seakan dunia sudah menolaknya, dan
saat ini bahkan ada sesosok peri yang merasukinya dan memberikan sebuah cahaya
luar biasa di hatinya
Kriz : wah
rajin sekali, menunggu aku disini ( sambil lanjut jalan )
Rin : aku
tau kok, karena aku sudah mempercayakan masa depan dan kebahagiaan aku kepada
kakak ( memeluk erat tanganku )
Kriz : heh!
Kalau di ingkar sakitnya luar biasa loe!
Rin : EM!
Aku percaya kakak kriz tak akan pernah ingkar kepadaku
Aku kaget
dengan semua kepolosan dan kepercayaannya itu, itu membuat aku semakin tak bisa
meninggalkannya
Sesampai
disekolah! Kami berpisah begitu saja menuju ke kelas masing masing.
*Istirahat…
Aku menuju
kelasnya ke lantai siswa kelas 1
Istirahat di
sekolah ini sekitar 20 menit bagi aku waktu yang cukup untuk bertemu dengannya
Aku membuka
pintu kelas 1 – A
Kelas itu
terlihat hanya ada separuh siswanya yang masih dikelas
Aku juga
mengingat kelas ini
Karena dulu
waktu kelas 1 aku ada di kelas ini
Dan tempat
duduk Rin yang sedang duduk menunggu aku
Adalah
tempat duduk aku waktu dulu
Rin : kak!
Kau datang kekelas ( senang dan kaget )
Kriz : yah!
Aku ingin sekali melihatmu
Rin : aku
sangat senang kakak datang, terkadang aku hanya duduk menunggu pelajaran
berikutnya ( memalingkan wajah )
Em…
Em…
Celingak
celinguk
Lihat kiri
dan kanan
Banyak anak
wanita dikelas ini yang melihat aku, yah wajarlah secara aku adalah Pangeran disekolah ini
Mereka semua
mendekat, kepada aku yang secara lazim ada senior mereka
Mereka mulai
genit dengan duduk dekat dekat dengan aku, aku sebagai senior yang baik akan
selalu memberlakukan mereka dengan baik juga, tentu saja ini menganggu waktu
aku bersama Rin, tapi aku tak bisa melakukan apa apa, aku harus terlihat baik
juga didepan mereka
Dengan sifat
aku yang begini dan pesona aku, mereka jadi berani terlalu dekat dengan aku..
Em…
Hawa suram
apa ini?
*CelingakCelinguk
EH!
RIN!!!!
Kenapa ada aura kemarahan yang keluar dari tubuhnya
Jangan
jangan
Dia Cemburu ?
Rin : HEI
KALIAN, KENAPA KALIAN DEKAT DEKAT DENGAN KAK KRIZ, KAK KRIZ ITU PACARKU JADI
JANGAN GENIT DIDEKATNYA ( TERIAK SAMBIL MARAH )
Eh??
Rin : Ahhhhh
( kabur keluar kelas )
Rin dengan
cepat keluar kelas, sepertinya dia sangat malu sudah berteriak seperti itu, aku
yang terdiam beberapa saat tiba tiba mengejarnya
( ternyata
larinya cepat banget )
Aku menuju
atap sekolah, karena biasanya disana tempat siswa memilih untuk bersembunyi
Kriz : sudah
aku duga kau ada disini ( melihat Rin sedang tersungkur Menangis )
Rin :
soalnya aku malu kak
Aku
mendekatinya dan mengelus rambut lembutnya
Lalu
memeluknya dengan erat….
Rin : kakak
kenapa memelukku? ( heran )
Kriz : em
tak apa, kira kira apa yang sekarang kamu pikirkan?? ( memeluk dan membersihkan
air mata Rin )
Rin : em!
Aku hanya berfikir bagaimana bisa lepas dari pelukan kakak
Kriz :
baguslah ( tersenyum ) itu artinya kau tak lagi memikirkan kesedihanmu, karena
saat ini ( memegang kedua pipi Rin ) di pikiran kamu ada aku ( tersenyum puas )
Rin dengan
cepat menjauh dan mencoba kabur
Rin : kakak
bodoh ya ( wajah memerah seperti tomat rebus )
Kriz : kalau
aku bodoh memang kenapa ??
Rin : kenapa
kakak begitu mudahnya memeluk seseorang??
Kriz :
tidak! Aku hanya melakukannya padamu
Rin : janji
ya ?
Berjalan
mendekat kepadaku
Rin : kakak
harus janji hanya aku wanita yang kakak cinta yang hanya akan kakak peluk
Dia memeluk
aku dengan erat dengan wajah tersenyum yang teramat sangat bahagia
Aku
tersenyum ringan sembari mengelus rambut panjangnya
“ Aku
Berjanji akan terus menjaga bahkan saat di tidur panjangmu “
Hari ini cuaca hujan ya
Aku
memandang kearah jendela di pagi hari, hujan sudah mulai sejak matahari terbit
dan tambah deras menjelang siang
Huh
Sepertinya
aku berangkat ke sekolah, sebaiknya aku menghubungi Rin dulu saja
Aku
mengambil handphone diatas meja, dan mengirimkan pesan Ke Rin, semoga saja dia
tak khawatir dengan keadaanku
Ternyata
hujan semakin lebat
Aku sudah
memberikan pesan ke sekolah kalau aku ngaku sakit, yah ini memang kebiasaanku
sekolah memberikan kebebasan sedikit bagi mereka yang cukup berprestasi
meskipun hal tak positif seperti ini
Tapi entah
kenapa perasaan aku tak enak
Sudah jam
10, seharusnya Rin memberikan aku balasan jika dia sekolah sekarang sudah
istirahat jika dia juga bolos seperti aku pasti cepat membalas
Gerangan apa
ini ya ?
Aku jadi
khawatir
Apa dia sedang
sakit lalu tak membalas pesan aku??
Aku tak
boleh berfikiran demikian
Lantas apa
yang terjadi???
Hujan pun lalu begitu saja, aku
merasakan bahwa sang raja siang yaitu sang matahari akan memunculkan sinarnya
Aku keluar
dari rumahku untuk berbelanja di supermarket, lagian malam ini aku bakal
sendirian jadi aku beRinsitiaf untuk memasak keperluanku untuk makan mala mini
Aku berjalan
keluar melihat suasana masih basah karena hujan sebelumnya, aku berjalan dengan
pelan dengan perasaan hati hati aku tak mau kepeleset juga kan, lalu di jalan
pertigaan aku pergi kesekolah
Aku berlari Tak tau kenapa
Aku mendekatinya tak tau buat apa
Yang aku tau aku memang mencintainya
Kriz : Kau
kenapa tetap disini?
Aku
memaikannya jaket yang aku pakai, melihat dirinya yang kebasahan dan kedinginan
di jalan menuju sekolah
Rin : aku
hanya menunggu kakak lewat untuk berangkat sekolah, tapi sepertinya kakak hari
ini tak sekolah ya ?
Kriz :
bodoh! Tak mungkin kan aku sekolah lagian aku tak suka hujan jadi aku lebih baik
dirumah dari pada pergi dalam keadaan hujan
Rin :
ahahaha iya bodohnya aku, tetap menunggu kakak seperti ini ( wajah tersenyum )
mungkin karena aku sudah mempercayai kakak aku ingin kakak tak kecewa dengan
aku
Aku tiba
tiba memeluknya!!
Kriz : bodoh!
Kan sudah aku bilang percayakan saja kebahagiaanmu padaku
RIn tak
berbicara apapun, dia hanya membalas pelukan aku dengan hangat
Seketika aku
memintanya untuk kerumahku sembari aku pergi ke supermarket
Lalu….
Sesampai
dirumah…
Rin : maaf
ya kak, kakak jadi membawaku kerumah kakak
Kriz : yah
tak masalah, aku tak bisa membiarkanmu kebasahan begitu saja
*celingak
Celinguk
Kriz :
kenapa rin ?
Rin : aku
tak habis pikir rumah ini sangat bagus sekali, aku merasa terhormat di
perbolehkan datang kerumah ini
Ehe…
*MemelukRIn
Kriz : bodoh
kau sangat diterima disini
Rin : entah
kenapa kakak suka sekali memelukku tanpa izin padahal aku masih kebahasahan
Kriz : apa
kau tak suka ? (melepas pelukan )
Rin : tidak
kok kak hanya saja, aku merasa sangat senang dengan itu aku harap kakak akan
terus bersama denganku ( tersenyum manis )
Kriz : ehe…
tentu saja aku akan terus melakukannya untuk kamu, Ah iya kebetulan kakak aku
akan pulang lusa maukah kau tetap dirumah ini menemani aku makan malam ?
Rin : eh kalau
itu…. Aku ada menemani ibu aku hari ini jadi maaf ya kak
*begitu ya….
Entha kenapa
suaranya sangat pelan dengan melatunkan kata “ Ibu “ apa yang terjadi di keluarganya itu harus aku rasakan juga
Kriz : em
Tak apa kok, oh ya kamu ke kamar mandi saja dulu nanti aku ambilkan baju ganti
buat kamu
Rin : em
baik kak
*RinBergegas
Aku pun
menuju kamar lama kakakku, kalau tak salah dilemari itu ada bajunya masa SMA
dulu Karena postur mereka kurang lebih jadi aku rasa dia akan merasa nyaman
dengan baju ini
Lagian…..
Aku harus tau tentang siapa saja yang
berarti buat dia, apakah sosok ibunya itu sangat berarti buat dia
Kriz : Rin,
aku letakan baju gantinya didepan pintu ya
Dengan
tenang aku pergi keruang tamu…
Aku
menyalakan Console Game ku, terkadang aku menghilangkan kebosanan dan perasaan
gelisah dengan bermain game, aku sadar aku tak akan selamanya membuat perasaan
yang harus aku selesaikan
Rin : kak? (
menuju ruang tamu )
Kriz : ah
Rin ! ( tersenyum )
Rin : kenapa
kak ? apa aku terlihat aneh ?
Kriz : tidak
kau hanya terlihat tua saja
Rin : umhhh
( cemberut )
Kriz : kau
jadi terlihat mirip kakak aku waktu SMA dulu
Rin : memang kakak, kak kriz seperti apa ? (
duduk disampingku )
Kriz :
gimana ya, kepribadiannya berbeda denganku yah aku tak bisa menjelaskan banyak
Karena banyak hal juga yang tak aku ketahui darinya juga
Rin : heh!
Apa jangan jangan kakak tak akrab dengan saudara sendiri?
Kriz : tidak
kami sangat akrab, ahahhaha ( tertawa lepas )
Rin : lalu
apa kakak ada masalah dengannya ?
Kriz : tidak
ada sama sekali, yah tak ada sama sekali
Bukankah ini hal yang tak perlu
dibahas ?
Kriz :
lagian aku lebih ingin tau tentang keluarga Rin! ( wajah mulai serius )
Rin :
tentang keluarga aku ya, tak ada yang special kak, aku hanya hidup berdua
dengan ibu, ayahku pergi tak tau kemana sebagai anak aku mengharapkan
kepulangan beliau, ibu selalu bilang bahwa mencintai ayah dan terus percaya
kepada ayah, aku juga heran kenapa, tapi setelah mengenal kak kriz aku jadi
mengerti perasaan ibu
GREPPP…. (
memeluk Rin dengan erat )
Rin : eh kak
kriz mengapa sangat tiba tiba?
Kriz : em
maaf, tapi bisakah kita dalam posisi seperti ini dulu ?
Rin : em
tentu saja kak ( memeluk balik )
Aku sadar bahwa aku bukan siapa siapa
saat ini bagi Rin, tapi aku berjanji bahwa aku tak akan pernah mengecewakan
siapapun yang menaruh kepercayaan kepadaku
*Sore
Harinya
Rin : Jadi
terima kasih kak
Rin dengan
keadaan ceria berdiri didepan gerbang rumahku bersiap siap untuk pulang
Rin : ah ya
kak, nanti bajunya akan aku kembalikan soalnya akan aneh wanita seperti aku
memiliki baju sebagus ini
Kriz : tak
apa kau boleh memilikinya, kakak aku juga pasti tak akan keberatan
Rin : em!
Jika begitu aku berjani kan merawat dengan baik ( tersenyum sembari berjalan
kembali kerumahnya )
Apa ini yang
aku inginkan?
Tidak masih
ada sesuatu yang harus aku pastikan
Apakah
perasaan aku ini serius atau hanya sekedar percobaan yang akhirnya aku
memberikan rasa sakit yang mendalam bagi seseorang
Bukankah bukan ini waktu yang tepat
buat memikirkannya
*Keesokan
Harinya
Aku
berangkat sekolah seperti biasa, langkah awal yang harus kumengerti dari
hatinya adalah sebuah keseriusan yang sangat berarti untuk siapapun saat ini
Apakah ini berlaku untuk Rin ?
*Perjalanan
Kesekolah
Rin : Pagi
Kak! ( Wajah ceria )
Aku
berpapasan dengan Rin Dalam perjalanan menuju sekolah, wajah ceria yang begitu
polos ini lah yang selalu aku pertahankan
Rin : ah ya
kak, kemarin Ibu aku sempat khawatir kenapa aku pulang terlalu sore, dan
kembali mengenakan pakaian yang bagus, ibu kira aku pergi ke tempat macam maca,
ahahahahha ( tertawa lepas )
Itu artinya ibumu sangat peduli
denganmu, Rin
Kriz : heh
enaknya punya ibu yang selalu peduli
Rin : memang
kak kriz tidak ya ?
Kriz : bukan
begitu hanya, aku senang dengan keadaan keluarga aku saat ini
Rin : yah,
wajarlah kakak senang dimana banyak yang iri Karena itu ( suara pelan )
Kriz : tadi
kau bicara apa ?
Rin : aku
hanya bersiul saja kok kak ( wajah tersenyum )
Kriz : jujur
saya Rin
Rin : kak,
tak usah khawatirkan aku
Mengelus
kepala Rin
Kriz : dasar
bodoh mana bisa aku mengabaikanmu
Tiba tiba
rin memeluk tanganku, sambal tersenyum
Kriz : eh
kenapa tiba tiba??
Rin : aku
benar benar cinta ama kakak, jadi mohon buat aku bahagia ya ( terus tersenyum )
Kriz : akan
aku pastikan kebahagiaanmu menjadi kenyataan
MESKI AKU TAK PERNAH BERJANJI UNTUK
ITU….
*Butterfly*
BERSAMBUNG!