The Canvas
“I Will Make You Fall
in Love With my Beauty”
“Aku
ingin semua orang menyukaiku baik masyrakat, teman maupun siapapun, aku ingin
semua orang memperhatikanku karena aku adalah
anak baik yang bisa diandalkan, aku ingin semua orang peduli denganku jika suatu
saat aku terjadi kesulitan,Tapi pada akhirnya aku ingin hanya kau yang
mencintaiku ”
Jika aku adalah sebuah bunga maukah
kau menjadi matahari untuk menyinari indahnya hariku
Estabilshed By Jenderal
Kriz
Original Story By Tsufistian
Kriz Slavyan
Pagi Cerah…..
“Alika Selamat pagi!!”
“Kau terlihat manis sekali hari ini Alika”
Sapa teman
temanku, Menghiasi kedatanganku hari ini disekolah menjadi populer bukanlah
keinginanku tapi menjadi seseorang yang disukai banyak orang adalah harapanku
Aku memasuki
kelas dengan tatapan terkesan dari setiap orang disekitarku
Ternyata diperhatikan itu juga
menyenangkan
“Alika bolehkan aku meminjam buku catatanmu
yang kemaren, kebetulan aku kemaren tak masuk sekolah ”
Pinta
seorang temanku sambil menyatukan kedua telapak tangannya
“Tentu saja!” jawabku dengan tersenyum
“Alika maukah kau mengajariku soal yang 1
ini?”
Lalu ada
lagi teman yang duduk di depanku menghadapt belakang sembari menunjukan sebuah
soal
“Tentu saja!” aku menjawab dengan lembut
di ikuti sebuah senyuman
Bisa berguna untuk orang lain juga
menyenangkan
“Alika maukah Kau menjadi pacarku?”
Tiba tiba
seisi kelas kaget Karena teman sekelas dan juga seorang laki laki menembakku
dengan mendadak
“Kalau itu aku minta maaf, aku tak ingin
menjadi kekasih untuk seseorang yang tak aku cintai ” aku menjawabnya
dengan lembut pula
Dia pun
dengan hati yang retak meninggalkanku begitu saja
Itulah aku…
dengan segala kelebihan ini, kalau berucap tentang ingin menjadi kekasih
seseorang aku ingin memilki pacar yang setidaknya harus punya sesuatu yang
membanggakan missal seorang yang pintar, memiliki bakat, ataupun seseorang
atlit keren Karena aku juga punya harga diri untuk memacari seseorang
Aku tak ingin memiliki pacar yang
biasa saja
Karena
itulah aku terlihat baik didepan semua orang aku harus bersikap layaknya
seorang wanita anggun agar disukai siapa saja, dengan itu aku akan mudah
mendapatkan pacar yang ku inginkan
Apakah aku jahat?
“Dia yang keberapa minggu ini?” tanya
seorang temanku yang meminta diajarin tadi
“Sepertinya yang ke 7 ” jawabku dengan
sedikit tertawa
“Kau beruntung ya, aku juga ingin banyak pria
yang menembakku” curhat seorang temanku ini
“Ah, aku tak yakin kau akan langsung
menerimanya” jawabku….
…..
Tiba tiba pun Lonceng jam pelajaran
pertama berbunyi
Ucapan “Terima kasih ” pun terucap
oleh temanku yang meminta bantuan barusan
Dikelas aku
layaknya Murid biasa mendengarku guru, dan memperhatikan pelajaran sebenarnya
aku ingin terlihat mencolok tapi seperti aku tak cocok dengan sifat seperti itu
Jadi Inilah aku….
…………………..
Jam Istirahat
“Alika mau ke kantin sama sama
tidak?” Pinta
temanku yang sudah bertiga menungguku di depan kelas
“Iyah aku kesana ” jawabku dengan ceria
Sambil
bercanda dengan teman temanku berjalan menuju kantin, tiba tiba salah 1 temanku
menunjuk mading
“Wah lagi lagi lukisannya menang” ucap
temanku dengan kagum
“Yah wajarlah dia kan memang selalu menang ”
“Memang ini lukisan siapa ? ” tanyaku
sambil berdecak kagum dengan karya ini
“kebetulan sekali dia mirip Alika, dia juga
rupawan dan banyak wanita yang menyukainya kebetulan dulu aku pernah 1 SMP
dengannya, dan dia menolak semua wanita yang menembaknya” jawab temanku
dengan santai
“Ternyata ada pria seperti itu ya ” aku
terkejut
Dan dalam
hatiku…
AKU INGIN MENGENALNYA
…………………
Sepulang sekolah…..
Kata temanku dia ada di ruang
kesenian selepas pelajaran berakhir, mungkin Karena prestasinya, dia di izinkan
menggunakan ruangan itu khusus untuk dirinya
Heh!
Sehebat itukah dia ?
*Didepan
Ruang Kesenian
Glekk…..
Aku harus bicara apa ya ?
Masa aku masuk begitu saja, lalu mau
bilang “Aku tertarik denganmu ”
Kata teman temanku dia orangnya
selalu menolak prempuan yang menembaknya
Artinya dia laki laki sombong
SAMA SEPERTI AKU!!!
Tok Tok (
mengetuk pintu )
Lalu
seseorang membukakan pintu
Itu lah pertama kalinya kami saling
menatap
Kriz : Maaf
kami tak memberi sumbangan ( lalu menutup Pintu kembali )
EH
EH!!!!!!!!!!!!!!
TOK TOK TOK
( mengetuk pintu lagi )
Lalu
pintupun kembali terbuka
Alika :
siapa yang meminta sumbangan? ( tanyaku dengan kesal )
Kriz : ha
ah, padahal aku ingin lebih santai, apa yang kau inginkan ?
Alika : eh!
( Mikir mikir ) anu kebetulan aku ingin belajar melukis dan kebetulan aku
diberi tau katanya kau cukup berbakat atas ini
.
.
.
.
.
Kriz :
bisakah kau berbohong lebih baik ? motif mu terlalu mudah ditebak
Alika :
eh!!! Tidak aku serius kok
Wah gawat!!!
Kenapa dia segitu curiganya
Kriz : yah
lagian kau sudah jauh jauh datang setidaknya aku harus persilakan kau masuk
Alika : wah
sungguh ( aku kembali tersenyum )
Aku memasuki
ruangan kesenian
Heh!
Cukup luas
juga, katanya hanya dia yang pakai tapi aku tak menyangka tempat ini sangat
rapi
Aku
melihatnya kembali duduk dan menghadap canvas yang masih terlihat kosong
Alika : ah
iya perkenalkan aku Alika dari kelas 2C sebenarnya aku tertarik kok ama yang
namanya kesenian khususnya melukis
Kriz : heh!
Jadi kau yang namanya Alika ya, kebetulan sekali teman temanku pernah
membicarakan dirimu yang katanya cantik, manis, lembut dan perhatian kepada
orang lain, lalu mereka menyarankanku menembakmu meski itu mustahil
Alika :
mustahil? apa kau tak suka wanita seperti aku ?
Kriz : em
bagaimana ya, kau memang cantik tapi aku hanya menyukai kecantikan yang ada di
dalam sebuah lukisan
EH! ( kaget
)
Ternyata ada pria seperti ini ya ?
Alika : apa
itu alasanmu tak pernah menerima wanita yang menembakmu ?
Kriz : heh!
Kalau itu aku sebenarnya tak menolak mereka aku hanya ingin mencintai apa yang
benar benar aku cintai, setidaknya aku ingin mencintai apa yang tak bisa aku
lukis
Heh! Pernyataan yang aneh apa benar
benar dia pria atau jangan jangan kelainan lagi
Alika : jadi
apa yang membuatmu menjadi seorang pelukis ?
Kriz : eh! (
sambil mengambil canvas ) Karena hanya dengan melukis aku bisa mengutarakan perasaan
di hati ini
Alika : kau
tak bosan ya? ( penasaran )
Kriz : em!
Jika itu bagaimana aku bisa bosan ketika apa yang aku lakukan ini adalah salah
1 yang aku cintai
Alika :
wah!!!
Ternyata memang ada laki laki
sepertinya
Aku hanya duduk termenung menyebrangi
dirinya yang sedang memandang canvas sembari memegang kuas
Tatapan tanpa kedipan yang aku
rasakan sebagai bukti keseriusan atas apa yang ia cintai menjadi alasan bahwa
Dia sangat mencintai apa yang ia
cintai
Apa aku harus berharap menjadi salah
1 nya ?
Kriz :
katanya kau juga ingin belajar melukis, kok malah ngelamun ?
Alika : eh (
kaget ) iyah iyah aku juga ingin belajar kok lagi ngumpulin chakra (niat )
ehehehe ( senyum maksa )
Akan aku buat jatuh cinta dengan
kecantikanku
Itulah yang aku coba perjuangkan saat
ini
Akan kubuat dia menyukaiku
Kriz : sudah
selesai mengumpulkan amunisinya ? jika sudah cobalah dengan mengeluarkan sebuah
buku dan tulislah apa yang kau suka
Alika : heh!
Ada alasan kenapa aku harus melakukannya ? ( sambil mengeluarkan selembar
kertas dan pulpen )
Kriz : taka
da yang special sih, hanya saja jika apa yang kamu inginkan itu hal yang bagus
maka kamu harus membuat itu bagus bagi diri sendiri dahulu, banyak seniman yang
berkata kamu membuat karya bukan untuk dirimu tapi untuk orang lain, tapi jika
kau membuat atas alasan itu maka itu sama sekali bukanlah sebuah karya
melainkan adalah sebuah sugesti yang sangat menyebalkan
Alika : heh!
Kata kata yang sulit dimengerti ( hanya mengangguk )
Lantas aku harus nulis apa sekarang?
Sesuatu yang aku sukai ya
Tapi aku suka apa ya
Sebuah hal tak pernah aku pikirkan
dengan serius
Alika : aku
masih bingung apa yang harus aku tulis
Kriz : apa
kau sulit mengungkapkan apa yang kau suka dengan kata kata ?
Alika :
bagaimana ya, aku sendiri masih bingung apa yang aku suka, kau sendiri biasanya
menulis apa ?
Kriz : saat
aku ingin melakukannya itu tak pernah terjadi bahkan sampai saat ini ketika aku
mengungkapkan hal yang kusuka dalam sebuah kata kata tak pernah tertulis
sehingga hanya kertas kosong yang bisa aku jadikan jaawaban atas pertanyaanmu
Alika :
lantas kenapa kau meminta ku melakukan ini? ( bingung )
Kriz : aku
juga ingin tau, kuharap apa yang nanti kau tulis bisa menjadi sesuatu yang bisa
membuat karya ku semakin baik
Apa apa an laki laki ini?
Kenapa malah memusingkan begini
Katanya tulis apa yang kau suka tapi
dia tak bisa
Tidak tidak ini ujian buatku! Mungkin
dengan sedikit mencoba memahaminya aku bisa menaklukannya
“Aku akan membuatmu jatuh cinta
dengan kecantikanku”
Baiklah akan aku tulis
Alika
:sepertinya aku terpikir sesuatu
Aku pun langsung menulisnya diatas
selembar kertas
Alika : kriz
aku sudah menulisnya ( memperlihatkan ke Kriz )
Kriz : Heh!
Sederhana sekali
“Canvas “
Itulah yang aku tulis
Kriz : apa
ada arti dari kata yang kau tulis ini?
Alika : taka
da yang special kok hanya aja aku ingin menulisnya
Sebenarnya alasanku menulisnya adalah
saat melihatmu dengan tegap memandang sebuah canvas kosong dengan penuh
penghayatan atas dasar keindahan sebuah seni bahkan kau tak berkedip untuk itu
Jadi itulah yang aku suka
Yah yang aku suka
Meski sebenarnya adalah
“Keseriusanmu itu dalam mencintai
sesuatu ”
Alika : Bagaimana
kau dapat inspirasi dari apa yang aku tulis ? ( tersenyum )
Kriz : masih
belum, yah sepertinya tak bisa langsung dapatkannya
Hari pun semakin sore, dan taka da
kemajuan berarti dalam hubungan aku dan dia, hanya saja dari yang mulai
menggelap lagi
Aku tau aku baru saja merubah
takdirku saat ini.
*KeesokanHarinya
Aku kembali kesekolah seperti biasa,
sapaan dan pujian selalu aku terima siapa hari
Senyuman selalu aku lemparkan kepada
semua orang
*SepulangSekolah
“Alika Sampai bertemu besok ” Sapa Temanku dari kejauhan sambil
melambaikan tangannya
“Iyah hati hati ya” jawabku penuh
antusias
Aku bergegas kembali keruang
kesenian, aku ingin melihat apa yang sedang di lakukan kriz, apakah tak berubah
seperti hari kemarin ?
Kuketuk Pelan pintu ruang Kesenian
TOK TOK TOK
Aku tunggu 5 detik tak ada respon
Apa dia tak ada didalam ya ?
Kriz : hei
apa yang sedang kau lakukan ? ( seseorang datang dari belakang )
Alika : eh!
Aku hanya ( kehabisan kata kata Karena kaget ternyata orangnya belum datang )
Kriz : lain
kali jika ingin datang hubungi aku dulu ( sambil membuka pintu ) lagian jarang
sekali orang yang datang, meski da yang datang dipastikan aku datang lebih
dahulu
Alika : eh!
Gitu
Dia bilang begitu saat aku tak tau
Kontak Smartphone nya
Aku memasukin Ruangan, Kriz segara
membuka jendela sambil mengambil canvas dan Kuas lalu duduk sambil membuka
kotak bekal yang dia bawa
Aku menatap kotak itu hanya di isi
irisan buah buahan Jeruk, Apel dan Tomat
Alika : heh!
Kau bisa bawa bekal juga ya ?
Kriz : yah
hanya hal sederhana sih, buah buahan segar dapat membantuku melukis lebih
leluasa
Alika : Kau
melukis apa ?
Kriz mengambil cat basah dan
menempanya dengan kuas yang dia pegang sembari mengunyah potongan buah buahan
yang dia bawa
Kriz : aku
mencoba mengambar sebuah kebun raya
Alika : wah
sepertinya bakal keren sekali
Kriz : aku
tak begitu yakin
Kriz hanya tersenyum pelan, dengan
melantunkan tangannya membawa kuas dan canvas yang dihadapinya
Menjadi karya yang indah
*10MenitKemudian
Alika : Wah
indahnya! ( aku terkesan ) bagus sekali aku merasa ingin sekali ke kebun raya
seperti ini
Kriz : kau
terlalu berlebihan
Alika : aku
serius kriz, ini sungguh indah ( selalu tersenyum tanpa celah )
Kriz : yah
terima kasih, tapi jangan paksakan dirimu tersenyum untuk memujiku, aku telah
cukup jika kau sudah menyukai apa yang telah aku buat, tapi aku tak berharap
pujian berlebihan dan senyuman yang sangat awet, aku hanya ingin kau percaya
bahwa apa yang aku buat itu Karena akulah yang membuatnya
Alika : kata
kata yang sulit, tapi aku paham kok apa maksudnya
Senyuman yang dipaksakan?
Um aku tak pernah terpaksa untuk
tersenyum kok, aku bukan melakukannya Karena ingin
Eh?
????
Alika :kriz
boleh aku membawa pulang lukisan ini?
Kriz : boleh
saja sih, apa tak apa bagiku lukisan itu sama sekali tak indah loe
Alika : ah
tak usah di pikirkan, aku akan memajangnya di ruang tamu pasti semua tamu
dirumah akan terkesan dengan lukisanmu
Kriz :
begitu ya, entah kenapa aku harus berterima kasih atas ini ( tersenyum )
Alika : tak
masalah kok ( tersenyum )
Eh…
Ketika aku tersenyum, kriz malah
melunakan wajahnya…
Apa dia tak suka jika aku tersenyum
ya ?
Aku memang
Tak tau kalau ada pria seperti dia di
dunia ini
Kriz : aku
harap esok kau datang lagi
Kriz mengucapkan itu sambil merapikan
alat lukisnya
Alika : em!
Aku akan datang lagi kok
Kriz : apa
kau pernah marah?
Kriz menanyakan hal lucu kepadaku
Alika : aku
tak bisa marah, aku tak ingin menunjukan sisi burukku kepada orang lain
Apalagi pada sosokmu Kriz
Kriz :
begitu yah, aku hanya penasaran bagaimana rupamu kalau marah
Laki laki yang aneh, ketika laki laki
lain menginginkan keindahan dari seorang prempuan dia hanya Terpaku pada sifat
buruk apa yang aku miliki
Apa dia hanya mengujiku?
Kriz :
sekali lagi terima kasih ya untuk hari ini meski kehadiranmu kadang menganggu
tapi aku senang atas itu
Kriz mengakhiri ucapannya dengan
senyuman lebar yang menyejukan, sambil menutup jendela ruangan
Aku tak bisa berhenti membayangkan
keindahan senyumannya
Apa aku juga terlihat seperti itu
saat tersenyum untuk orang lain?
Kriz : ah
iya, aku meninggalkan Kontakku di atas meja bawalah kertas kecilku dan hubungi
aku jika kau datang
Aku pun mengambil kertas yang dia
maksud sambil mengambil tas dan menuju keluar ruangan
“Tak banyak hal yang bincangkan
dengannya hari ini, tapi bagiku ini adalah sebuah kemajuan yang terbaik saat
aku mencintai seseorang ”
The Canvas : I Will
Make You Fall in Love With my Beauty
“Aku pulang” Sapaku ketika Sudah berada di dalam rumah
“Heh kok kelihatan senang sekali ” tanya
ibuku yang sedang menonton televisi
“Tak ada yang aneh kok bu” aku menuju
kekamarku
Yah senangnya aku diberi Kontak kriz,
kira kira aku harus kirim pesan apa ya
Seketika aku keluarkan smartphone
yang ada di dalam tas sekolah
Aku mengetik kontak yang ada
Dan pesan yang pertama aku kirim
adalah
“Selamat Malam Kriz terima kasih
untuk hari ini
By Alika ”
Kurang dari 1 menit balasan pun
muncul
“Yah tentu! 😊 ”
Sepasang emoticon mengakhiri pesan
balasannya
Meski singkat aku merasakan
senyumannya hanya dari kejauhan
“Sudah aku duga aku memang
menyukainya”
*PagiPagiSekali
Aku bangun sepagi mungkin dan
memasakan sesuatu untuk kriz nanti
Aku sih tak pandai masak
Tapi…
Ku tak pernah meragukan apa yang aku
lakukan
Selama masih ingin melakukannya
Pasti bisa…
*PagiHariDisekolah
“Pagi semua!” sapaku kepada teman temanku di kelas
“Wah Tumben membawa bekal? ” tanya
seorang temanku di kelas
“dan porsinya untuk 2 orang lagi ” goda
salah 1 teman sekelas laki laki dikelasku
“Ehehe aku membuat kebanyakan” dalihku
dengan sebuah senyuman
Aku hanya ingin dia menyukai apa yang
aku buat
Enak tidaknya aku harus siap dengan
segala jawabannya
Karena aku menyukainya
Dan aku..
Akan membuat dia menyukaiku
*SehabisJamPelajaranSekolah
Aku bergegas menuju ruang kesenian,
sebelum keluar kelas aku sudah mengirim pesan jika aku akan datang
Eheheheh…
Kira kira siapa yang duluan datang
ya?
Didekat Ruang kesenian
Aku melihat pintu ruang kesenian sudah
terbuka lebar
Alika : Aku
datang!
Aku masuk tanpa permisi
Kriz : hei!
Bisakah bicaranya santai saja, kau bisa mengusir ribuan satwa liar dengan
suaramu itu
Alika :
maaf, aku sangat bersemangat kemari ( tersenyum )
Kriz :
bukankah sudahku katakan jangan tersenyum jika terpaksa
Alika : heh!
Bukankan tersenyum itu suatu hal yang menyejukan
Kriz :
begitu kah ? aku tak pernah memikirkannya
Wajahnya masih segar seakan ini masih
pagi….
Angina dari luar, mengibas rambutnya
yang keren itu
Kriz : hei!
Apa kau tak punya pekerjaan hingga hanya menatapku saja
Alika : maaf
ya, aku hanya berfikir betapa tampannya dirimu jika aku perhatikan lebih lama
Kriz : aku
kan sudah bilang aku tak perlu sebuah pujian, aku hanya perlu…
Alika :
seseorang menyukai karyamu kan
Kriz : eh! (
kaget )
Alika :
jangan kaget ya, meski baru beberapa hari aku sudah mengenalmu lebih banyak
jadi bersiaplah
Jatuh Cinta kepadaku
Kriz :
tumben bawa kotak makanan
Alika : ah
iya, kebetulan aku masa berlebihan tadi malam di rumah saat memasak jadi
sisanya mau aku habiskan disekolah
Aku mengatakannya sambil membuka
kotak makanan
Wah aku jadi deg deg an
Kriz : heh
Sisa tadi malam ya ( sinis ) pada akhirnya aku hanya dapat makanan sisa
Eh?
Alika :
sudahlah jangan protes, paling tidak aku peduli padamu yang hanya membawa buah
buahan saja ( membentak )
Kriz : manis
juga ( sambil tersenyum ke arahku )
Alika : kau
belum mencicipinya ( mulai kesal )
Kriz : iya
iya aku akan memakan semuanya sampai habis kok
Alika :
siapa yang bilang semuanya untukmu ( makin kesal )
Kriz :
ketika melihatmu kesal, entah kenapa aku menjadi senang
Heh!
Senang melihat aku kesal
Laki laki macam apa ini
Tidak tidak!!
Dia hanya mengujiku
Aku harus
TETAP TERSENYUM
Kriz : enak
Sekali
Suapan pertama kriz menikmati
masakanku
Kriz : meski
kau bilang sisa tadi malam, entah kenapa rasanya seperti dimasak pagi hari
Alika : ah
begitu yah
Wah! Ternyata dia orangnya pekaan
Indra perasanya cukup hebat
Meski orangnya…
Menyebalkan
Kriz : kenapa
kau tidak mau memakannya?
Tanya kriz, sambil mengunyah apa yang
aku masak di dalam mulutnya
Alika : tak
usah dipikirkan, dengan melihatmu memakan masakanku saja aku merasa sudah
kenyang ( tersenyum )
Kriz : kata
kata yang indah, meski bagiku apa yang kau masak ini jauh lebih indah dari
senyumanmu
Masakanku jauh lebih indah dari
senyumanku
Aku sedikit bingung dengan kata kata
itu
Tapi melihatnya begitu menikmati apa
yang aku masak
Aku mengerti 1 hal
Baginya hal yang indah adalah hal
yang berasal dari hati
**
Angin Sejuk Memasukin Ruangan Ini
dengan begitu hangat
Kesejukan yang bersenandung dari
langit ini menyejukan
Keindahan hari ini aku dan dia
Sesaat dia hanyalah seorang yang
menyebalkan
Tapi sungguh didasar hatiku
Aku ingin memilikinya dengan segala
kelamahanku
***
*DiPagiBerikutnya
Hari ini libur….
Hah tak bisa bertemu kriz, biasanya
aku mengajak teman teman aku rekreasi tapi aku lagi tak menghubungi mereka
TING TING (
suara Ringtone Smartphone Berbunyi )
Aku mendengar suara Smartphoneku
berbunyi seketika saat ku terbangun di pagi hari
Ada pesan dari kriz
Heh! Apa dia kangen padaku Karena
hari ini libur
“Apa kau sudah bangun?
Hari ini ada Pameran kesenian
Maukah kau menemaniku kesana?
By Kriz”
KYAAAAAA…..
Aku kegirangan dalam Kamar, sambil
meluk guling dan mutar mutar diatas Kasur
DIA MENGAJAK AKU KENCAN KAN?
IYAH INI KENCAN!!!!!
SENANGNYA!
Mungkin hari ini….
Dia Juga menyatakan cintanya padaku
****
Aku berjalan Menuju tempat yang ia
janjikan
Sekitar air mancur pusat perbelanjaan
ya
Tapi….
Apa aku terlalu mencolok ya
Aku menyusuri pusat perbelanjaan
untuk mencari tempat bertemu kali ini
Aku menggunakan baju yang cukup
terbuka, agar kriz mau melihat kecantikan tubuhku
Tapi bagiku ini sangat sulit, ketika
banyak pria yang melihat dengan tatapan yang mesum itu
“Pakailah!!”
Tiba tiba ada jaket yang terlempar
kearahku
Alika :
Kriz!
Dia sudah sampai di tempat yang
dijanjikan lebih awal dariku
Padahal aku sudah buru buru datang
Kriz : pakai
saja, jaket yang aku berikan melihatmu memakai busana seperti itu membuatku
kedinginan
Alika : ah
iya ( aku memakai jaket yang diberikan kriz )
Uhuhuhu….
Sekarang tubuhku dibungkus oleh
sesautu yang pernah membungkus tubuh kriz
Entah kenapa ku berpikiran seperti
wanita mesum
Cuma apa yang dilakukan kriz saat ini
Membuatku bahagia
Kriz :
sebaiknya kita berangkat lebih cepat
Alika : ah
iya
GREPP ( kriz
mengenggam tanganku )
Alika : ah!
( kaget )
Kriz :
kenapa?
AKu tak bisa berkomentar apapun soal
ia yang menggenggam tanganku
Aku hanya tertuduk malu Karena
diperlakukan semanis ini oleh laki laki
Kriz : maaf
tapi, alasan aku menggenggam tanganmu adalah agar kau tak tiba tiba menghilang,
aku tak akan tau apa yang terjadi ditempat seramai ini untuk prempuan secantik
dirimu, Karena ketikaku mengajakmu, disaat itu juga aku sudah berjanji kan
melindungimu
DEGGG!!!
Hatiku berdetak sangat keras dalam 1
ketukan
Dia yang hanya menunggu respon balik
dariku terlihat kebingungan
Aku mengangkat kepalaku kembali dan
menatap matanya yang penuh keyakinan itu
Alika : um maaf
yah aku kaget soalnya
Kujawab dengan penuh senyuman yang
teramat bahagia
Kriz :
manisnya
Kriz mengucapkan itu sambil
memandangi dengan pandangan terkesan
Kriz :
ternyata kau juga bisa tersenyum ya ( senang )
Alika : kan
aku selalu tersenyum ( mulai kesal )
Kriz :
begitu yah, aku tau itu kok, mungkin aku merasa senyumanmu barusan lebih
special dari biasanya
Dia Kembali menggengam tanganku dan
mengajak berjalan
Diantara keramaian yang teramat panas
Genggamannya menyejukan diriku….
**
Akhirnya kami sampai di Aula dimana
diadakan pameran
Berjarak 10 menit dari tempat
pertemuan tadi
Kriz : kau
tunggu disini ya, aku ingin membeli tiket dulu
Alika : iyah
Kriz meninggalkanku dengan melambaikan
tangannya
Aku jadi sendirian ya..
Kriz semoga kau cepat kembali…
Karena banyak laki laki yang
melihatku dengan tatapan yang mengerikan
Aku tak kuat dengan suasana ini….
Karena jika aku keluar rumah aku
jarang sendirian
Saat ini hanya kau dan aku….
Aku sangat senang dari ucapan
“Kau kan melindungiku”
JADI TOLONGLAH CEPAT KEMBALI!!!
GREPP (
seseorang mengengam tanganku )
Kriz : maaf
lama ( sambil memberikan sebotol minuman )
Alika :
kriz!
Aku memandang kearahnya….
Perasaan lega terbuka dihati ini
Alika : tak
apa kok
Kriz : ayo
kita masuk
Kriz mengajak dengan ramah….
Kriz, jika aku adalah sebuah bunga
maukah kau menjadi matahari untuk menyinari indahnya hariku.
Begitulah gumamku dengan segala
kebisuan diperasaan ini
**
Begitu banyak Lukisan indah yang aku
lihat seketika masuk kedalam
Kriz berjalan pelan mengikuti irama
kakiku yang ingin memandang keindahan semua seni ditempat ini lebih lama
Alika :
semuanya sangat bagus, bahkan aku lupa berkedip
Aku sangat Antusias dengan ini, semua
karya disini sangat luar biasa
Bahkan aku rasa karya karya ini
sebagus karya kriz tempo hari lalu
Alika : apa
ada sebuah karya yang membuatmu tertarik?
Kriz : hm!
Bagaimana ya bagiku semuanya bagus sayangnya mereka membuat karya ini untuk
orang lain, aku tak merasakan bahwa yang ada disini adalah keindahan
sesungguhnya
Alika :
Keindahan sesungguhnya?
Hah!
Lagi lagi kriz menggunakan kata kata
yang sulit
Memang apa yang dimaksud dengan
keindahan sesungguhnya
Alika : hei!
Apa kau punya alasan datang ketempat ini ?
Kriz : hm..
aku selalu datang ke pemaren seni jika ada di kota, bahkan sampai saat ini aku
tak pernah melihat karya yang memperlihatkan kepadaku keindahan sesungguhnya
Alika : heh!
Kata kata yang sulit
Kriz :
begitukah, sejak kecil aku selalu terpukau dengan kecantikan Lukisan Monalisa,
bahkan sampai sekarang aku sangat menyukainya banyak sekali lukisan putri putri
eropa yang aku suka, dan aku sangat menyukainya
Alika : apa
itu salah satu dari keindahan sesungguhnya yang kau maksud ?
Aku penasaran
Lagian selama keliling pameran kriz
lebih lama memandang lukisan wanita daripada lukisan jenis manapun
Alika :
kriz, apakah kau menyukai prempuan sepertiku?
Tanyaku tanpa basa basi dan pemikiran
Kali ini aku yang mengenggam
tangannya lebih erat
Kriz terpaku sambil melambatkan
jalannya..
Kriz :
sebagai laki laki tak mungkin aku tak menyukai prempuan sepertimu, tapi sebagai
laki laki juga jika pernyataan aku barusan bukan menyukai dalam arti yang
teramat dalam, saat prempuan menyatakan perasaannya kepadaku disisi lain ada
banyak perasaan yang digantung atas itu ketika aku menolak prempuan tersebut
maka aku adalah laki laki jahat yang menghancurkan keberanian seorang prempuan,
tapi disaat yang sama jika aku menerimanya akan ada perasaan lain yang akan tersakiti,
terkadang menolak 1 demi menjaga perasaan lainnya adalah pilihan terbaik ketika
memilih 1 dan menghancurkan perasaan lainnya, ketika aku mendengar tentangmu
dari teman teman sekelasku bahwa ada sosok manis yang sangat dicintai dan
disukai, bahkan tak ada siapapun yang rela memarahinya mencurigainya dan
membencinya aku sangat kasian untuk orang orang disekitarnya kelak, Karena jika
dia melakukan hal yang buruk bukan hanya dia yang akan merasa sakit tapi akan
sama bagi orang orang yang terlanjur menyukainya, ketika seseorang telah
memberi sebuah harapan disaat yang sama juga hatinya sedang digantung oleh
seseorang yang mungkin tak memikirkannya, seperti pemain tim nasional saat
bertanding mereka membawa jutaan harapan oleh mereka yang telah memberi harapan,
dan hasil bagaimanapun itu kan tjadi tangisan Bersama, aku hanya ingin sesuatu
yang tak akan memberikan seperti apapun, jadi menyukaimu adalah sesuatu yang
mungkin harus aku tinggalkan pergi
TIK
TIK
Seketika air mataku menetes
Apa yang di ucapkan kriz sangat
mendekap dalam hatiku
Aku selalu ingin disukai siapapun
tapi aku tak pernah memikirkan perasaan mereka
Dan kriz malah memikirkan hal itu
demi menjaga perasaan orang banyak
Ternyata aku sangat Egois
AKU SANGAT EGOIS!
AKU TAK LAYAK DICINTAI OLEH ORANG
SEPERTI KRIZ
Alika :
kriz!
Kriz : kau
kenapa menangis ?
Kriz mengusap air mataku dengan sapu
tangan yang ia bawa
Alika :
terima kasih ya, aku semakin yakin bahwa aku sangat menyukaimu
Kriz tetap mengusap air mataku
Seakan aku hanya diam saat itu
Kriz : apa
kau tak mendengar apa yang aku ucapkan sebelumnya?
Alika : aku
mendegar semua kok, bahkan dari hal yang sulit di cerna sekalipun
Kriz : jadi
kau tau jawaban atas pernyataanmu barusan kan ?
Alika : iyah
jangan kuatir
Aku hanya cukup saat kau telah
menyadarkan diriku
**
Akhirnya selesai pameran
Perjalanan pulang adalah perjalanan
penuh kecanggungan
Kriz tetap menggenggam tanganku
sebagai bukti komitmennya melindungiku
Dan kami pulang tanpa hampir
Berucap Sepatah Katapun!
The Canvas
“I Will Make You
Fall in Love With my Beauty”
Road To Ending
*HariSekolah
Hari ini aku tak menemui kriz
Aku masih canggung bertemu dengannya
Mungkin aku harus berhenti
mengejarnya
Lagian pada akhirnya aku yang
menyatakan duluan
Artinya aku sudah kalah sebelum
berperang
Bukankah ini menyedihkan?
Yah ini sangat menyedihkan
Tapi aku memang sangat menyukainya
Bahkan aku sampai kalah dengan rasa
sakit ini
Hingga terus memikirkannya sepanjang
waktu
*JamIstirhat
“Alika mau ikut kekantin tidak” ajakan
temanku
“Maaf hari ini, aku lagi diet ” jawabku
dengan santai
“Heh! Kau ada masalahkah, sejak tadi
melamun terus ” tanya
seorang temanku
“Tak ada yang perlu dipikirkan kok ”
jawabku dengan sedikit pelan
**
Pulang sekolah hari ini pun aku
bermain Bersama teman temanku
Ini adalah hal biasa sebelum aku
datang ke ruang kesenian
Setidaknya melupakan pelan pelan
adalah jalan terbaik saat ini
*SesampaiDirumah
“Alika, Tadi ada seseorang yang
mengirimkan barang kepadamu ”
Ibuku menunjuk kesebuah benda didekat
ruang tamu
Setelah aku cek adalah sebuah lukisan
Lukisan yang aku minta dari kriz
Yaitu lukisan sebuah kebun raya
Lukisan yang sangat indah
Aku menyimpan lukisan itu dikamarku
Jadi tadi kriz sengaja mengantarkan
lukisan ini ya
Curiga juga kenapa dia tau rumahku
Mungkin besok aku harus berbicara
dengannya
Tapi…
Apa alasan aku besok menemuinya ya
Disaat hubungan kamu yang penuh
kecanggungan
***
*PagiCerah
Selepas sekolah aku menuju ruang kesenian
Ada hal yang harus aku pastikan pada
kriz
Yaitu soal perasaan dia untukku
TOK TOK TOK
Dengan pelan keketuk pintu ruang
Kesenian
Aku membuka pintu tersebut
Karena aku yakin kriz ada didalam
Pintu terbuka lebar
Kriz sedang mengunyah buah buahan
yang dia bawa disetiap harinya
“Selamat Sore ”
Begitulah ucapku sebelum memasuki
ruang kesenian
Kriz :
ternyata kau masih berniat datang kemari ya ?
Tanya kriz sambil memandang luas kea
rah luar jendela
Alika : um! Aku
rasa bukan hal yang aneh kan lagian kita sama sekali tak bertengkar
Kriz :
Syukurlah aku kira kau akan patah hati ( menyinggung )
Alika : heh,
kau merasa seperti pria tampan di dunia saja
Kriz : setidaknya
ketampananku ini bisa menarik prempuan secantik dirimu untuk datang kembali ke
ruangan ini
Alika : kriz
aku punya permintaan
Kriz : um ?
heh…. Tuan puteri juga bisa meminta sesuatu juga ya
Alika : heh
kau menyinggungku kah ( rada kesal )
Kriz : lalu,
permintaan seperti apa yang kau inginkan ?
Jika dia menyukaiku maka dia akan
melakukannya
Jika aku ini juga seorang wanita dia
pasti akan melakukannya
Kuyakin dia akan melakukannya
AKAN KUBUAT KAU JATUH CINTA DENGAN
KECANTIKANKU
Alika :
tolong lukislah aku dan abadikan keindahan diriku dalam sebuah seni
Sebuah permintaan yang wajar di
mintakan kepada seorang pelukis maupun seniman
Kuharap dia tak menolak permintaan
diriku ini
Jawabannya bagaimanapun
Akan menentukan
Perasaannya untukku
Alika :
maukah kau melakukannya ?
Kumemohon dan berharap atas ini
Kriz :
sejujurnya aku tak pernah melukis seorang wanita dan aku tak yakin hasil atas
itu
Alika : aku
tak peduli
Kriz : um
baiklah
Tatapan kriz yang seakan tak ikhlas
menerima permintaanku
Kriz mengambil canvas dan kuas
Lalu meletakannya dan bersiap tuk
melukis
Dia bersikap tenang seakan tak
terjadi apa apa
Kriz : Duduklah
dan lakukan pose yang kau inginkan
Alika : ah
Em!
Aku duduk di kursi yang berhadapan
langsung dengan posisi dia ingin melukis
Kriz hanya menatapku….
Mungkin dia menunggu pose apa yang
akan aku lakukan
Tapi pose terbaik yang bisa aku
lakukan
Hanyalah tersenyum……
**
Lewat 30 menit sudah sejak aku tak
bergerak dari pose ku
Kriz tetap menatapku dengan tatapan
kosong
Tangannya seakan tak bergerak
“Kriz?”
Aku mencoba memanggil namanya
Dia seakan tak sadarkan diri
Hanya menatapku dengan tatapan kosong
Alika : kau
kenapa ?
Seketika kriz tersadar dari
lamunannya
Kriz : um
tak apa
Aku penasaran sudah sampai mana dia
Aku berdiri dari tempat aku duduk
Melihat apa yang sudah terukir dalam
canvas
Aku hanya kaget saat melihat
Canvas kosong lah yang aku lihat….
Seketika emosiku meluap
Hal yang tak pernah aku rasakan
Tiba tiba aku rasakan
Aku sangat membenci situasi ini
Tapi ntah kenapa
Ini…
Begitu menyakitkan
PLAKKKKKK
Aku menamparnya tepat langsung
pipinya itu
Aku tak bisa berkata apa apa lagi
Canvas itu kosong pasti Karena dia
tak ingin melukisku
Dia hanya ingin melukis sesuatu yang
indah
Aku sama sekali tak indah
Jadi taka da harganya aku dilukis
**
Tak ada suara apapun dari mulut kriz
Aku tak akan pernah mengerti laki
laki ini
Aku hanya menangis tepat dihadapannya
Dia menunduk seakan tak tau
Kriz : cantik
sekali
Kriz mengangkat kepalanya sambil
tersenyum bahagia
Alika : apa
yang kau maksud ?
Aku masih menahan amarah dan
tangisanku
Kriz : um
tak apa apa sepertinya aku tak bisa melukismu setelah melihat reaksimu saat ini,
sepertinya aku tak bisa melukismu
Dia marah ?
YA DIA MARAH KARENA ITU LAH TAK INGIN
MELUKISKU
**
Aku mengambil tas dan cepat pergi
dari ruangan ini
AKU SUDAH TAK TAHAN LAGI
Aku akan berhenti membuatnya jatuh
cinta dengan kecantikanku
Sakit yang aku rasakan ini
Hanyalah salahnya
***
The Canvas
“I Will Make You
Fall in Love With my Beauty”
Final
*3HariKemudian
Keseharianku pun menjadi kembali kaku
Surat cinta maupun pernyataan cinta
menjadi hal yang ada di sehari hariku
Pujian dan kehangatan sekitar ini,
menjadi 1 dengan hatiku
Tapi pada akhirnya
Ku ingin
Mencintai seseorang dari lubuk hatiku
*JamIstirhat
“Alika Apa kau Sudah melihatnya?” Tanya seorang temanku sebelum pergi kekantin
‘”Melihat apa ?” tanya ku dengan penuh penasaran
*SepulangSekolah
DRAP DRAP DRAP….
Suaraku berlari kearah mading sekolah
katanya kriz melukis seseorang wanita, dan gambarnya mirip denganku
Apakah…
Apakah dia
Akhirnya menganggap diriku indah ?
Didepan mading sekolah tak ada yang
bisa aku katakan
Sebuah lukisan wanita berambut
panjang lurus dengan ekspresi sedang menangis sambil tersenyum
Sosok yang mirip denganku ini apakah?
Kriz melukis diriku pada akhirnya ?
Aku….
AKU HARUS MEMASTIKAN HAL INI
DRAP DRAP
DRAP
Kembali suara langkah kakiku
menghiasi sudut sekolah
Hatiku tak akan pernah berhenti
penasaran hingga aku dapat mengetahui tentang dia
Sifat egois yang aku miliki hanya
akan menjadi boomerang
Setidaknya meski tak bersamaku
Tolong!!!
Cintailah aku
*DidepanRuangKesenian
TOK TOK TOK
Kriz : maaf
tak memberi sumbangan
Canda Kriz Sembari membuka pintu
Kriz : um! Akhirnya
kau datang
Raut wajahnya berubah seketika saat
melihatku
Alika :
lukisan di mading, apakah kau melukisku?
Kriz : uhu
ahahahhaa
Kriz tertawa lepas dengan riangnya
tanpa peduli dengan aku yang dihadapannya
Kriz : kan
aku sudah bilang aku tak akan bisa melukismu
Alika : lalu
lukisan di mading itu ?
Tanyaku dengan penuh penasaran
Kriz hanya tersenyum dan seketika
Dia memelukku dengan pelan
Kriz : aku
sendiri juga tak tau siapa yang aku lukis, tapi aku yakin itu bukan kamu, Karena…
Bagiku kau adalah Keindahan sesungguhnya, dan keindahan sesungguhnya tak akan
mampu di lukis oleh seni sehebat apapun
EH EH!!!
Aku hanya kaget dan syok mendengar
itu
Dalam pelukan yang amat hangat aku
hanya mencoba memahami apa maksudnya
Kriz : aku
hanya berfikir kembali apakah aku mampu melukis seorang prempuan ketika aku
hanya melihat kecantikannya, tapi jika aku melihat bagaimana dia mampu
memperlihatkan kejujurannya bagiku itu adalah keindahan sebenarnya
CUPS………………………………………..
Ciuman dengan cepat mendarat di bibir
manisku
Sebuah hal yang tak pernah aku
perkirakan
Bahwa hubungan ku dan dia akan sampai
seperti ini
Sebuah perlakukan yang sangat berani
saat dia menciumku begitu saja
Kriz :
Alika, Aku menyukaimu
Begitulah kalimat pertamanya selepas
ciuman pertamku
Alika : kau
terlambat kriz, seharusnya katakan dulu dan cium aku ( tersenyum ) lagian ini
pertama kalinya juga kau memanggil namaku ( semakin senang )
Kriz : Aku
ingin memanggilmu pertama kali dalam momen yang terbaik, dan aku ingin terus melukis Bersama dengan
rasa cinta ini untukmu
Alika :
sejak kapan kau menyukaiku? ( tanya ku penuh penasaran )
Kriz : sejak
pertama kali melihatmu
Alika : Eh
kenapa baru saja kau mengatakannya?
Kriz : kalau
itu… Karena aku ingin melihat ekspresimu dari hatimu bukan sebuah senyuman yang
kau lontarkan Karena marahmu saat itu adalah kejujuran dan senyummu hanyalah
kepalsuan beralasan, aku tak akan pernah mengatakan cinta untuk sosok yang tak
pernah memperlihatkan dirinya, bagiku keindahan sesungguhnya adalah saat kau
marah untukku tamparan itu tak sesakit tangisan di wajahmu
CUPSSS………………
Aku memberikan Ciuman lain untuk hari
ini
Kriz kaget Karena tiba tiba aku agresif
begitu saja
Kamipun tersenyum sambil menatap
wajah masing masing
Ketika kusadar akhirnya cintaku
tersampaikan
Dan pada akhirnya
Bukan kecantikanku yang menaklukan
dirinya
Melainkan keindahan sesungguhnya yang
datang dari ekspresi murni atas hatiku
Saat ini aku dan dia berbalut dalam 1
kisah penuh warna
Mulai sekarang….
Kami akan melukis keindahan cinta
kamu
Diatas canvas putih tanpa noda
Yang akan terisi oleh warna warna
indah kisah cinta kamu
===================END===========================